Senin, 18 Februari 2013

MATERI BIMBINGAN & KONSELING KELAS X


“CARA MEMPERBAIKI HASIL BELAJAR”                   
( MINGGU: I JANUARI 2013 )
-----------------------------------------------------------
LAYANAN :  INFORMASI
BIDANG    :  BELAJAR

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak selamanya sesuai dengan yang diharapkan, semua siswa pasti mengharapkan nilai ulang (prestasinya) selalu baik, walaupun tidak belajar.
Apabila yang sudah belajar dengan tekun, tetapi kadang-kadang hasil belajarnya atau nilai ulangannya tidak bagus. Hal itu tidak perlu disesali atau bahkan putus asa tidak mau belajar lagi. Tetapi harus di cari apa yang membuat hasil belajanya yang kurang baik itu, kemudian dicari tindak lanjutnya bagaimana.

Pada umumnya yang menyebabkan hasil belajar atau nilai ulangan yang dicapai siswa kurang baik antara lain :
1. Tidak mempunyai buku materi pelajaran siswa hanya mengandalkan keterangan yang disampaikan oleh guru pengajar di kelas
2.    Belaja kalau mau aja ulangan saja Materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru hanya ditunjuk saja lama kelamaan bertambah banyak. Kalau mau ulang baru dibaca, bahkan waktu yang ada tidak cukup untuk membaca saja apalagi memahaminya.
3.    Malu bertanya, sikap ini banyak dimiliki siswa pada umumnya. Padahal malu bertanya sesat dijalan.

Agar terhindar dari hasil tersebut, maka perlu diperhitungkan upaya-upaya dibawah ini :
a.   Milikilah pemahaman yang kuat tentang kewajiban seorang pelajar yaitu : belajar yang baik.
b.   Belajar dengan teratur Hal ini bisa ditunjukkan dengan membuat jadwal belajar harian
c.   Disiplin belajar yang tinggiHal ini bisa dilatih dan dibiasakan dengan memaksa diri untuk belajar pada jam belajar yang sudah ditetapkannya sendiri
d.   Milikilah konsentrasi yang baik, Konsentrasi adalah memusatkan pikiran pada suatu persoalan, dan mengesampingkan hal-hal lain. Dengan konsentrasi yang baik maka efektifitas dan efisiensi waktu belajar akan dapat diraih.
e.   Lengkapilah buku-buku pelajaran yang dibutuhkan
f.    Segera bertanyalah bila memenuhi kesulitan jangan menunda-nunda persoalan
g.   Kuasailah keterampilan-keterampilan belajar, misalnya cara belajar cepat, cara membuat ringkasan dan lain sebagainya.
h.   Bangkitkan motivasi dalam diri sendiri
i.    Carilah sumber kegagalan & mintalah bantuan kepada pihak-pihak yang mampu






KEGIATAN EKTRA KURIKULER                                            
( MINGGU: II JANUARI 2013 )
---------------------------------------------------

LAYANAN :  INFORMASI
BIDANG    :  SOSIAL

Penyelenggaraan pendidikan disekolah pada umumnya meliputi tiga kegiatan pendidikan yang bersifat intrakurikuler berupa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), kurikuler berupa tugas-tugas yang dikerjakan oeh peserta didik yang berkaitan dengan KBM dan kegiatan ekstrakurikuler.
KBM biasanya berupa kegiatan pelajaran teori dan praktik, wajib diikuti oleh setiap peserta didik. Kurikuler diikuti oleh peserta didik yang berkaitan dengan tugas-tugas mata pelajaran. Ekstra kurikuler adalah kegiatan yang wajib diikuti oleh peserta didik berdasrka bakat minat dan hobbynya yang masih ada pada diri siswa.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan sebagai berikut:
1.     Memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan penerapan pegetahuan dan teknologi yang telah dipelajari dari berbagai kegiatan dan mata pelajaran.
2.     Meningkatkan dan memantapkan ilmu pengetahuan peserta didik.
3.     Mengembangkan bakat, minat, kemampuan dan ketrampilan dalam upaya pembinaan pribadi.
4.     Mengenal keterkaitan anatar mata pelajaran dengan kehidupan di masyarakat.
5.     Sebagai pengisi waktu luang untuk memupuk kreativitas dan latihan kepemimpinan peserta didik.

 JENIS-JENIS KEGIATAN EKTRAKURIKULER:
1.     Bidang keolahragaan  ( Vollyball, sepak bola, sepak takraw, tenis meja, bulu tangkis, bela diri dll.)
2.     Bidang keagamaan  ( Baca Al-Qur’an,Iqro, latihan khutbah dll.)
3.     Bidang kesenian  ( Seni Musik, seni tari, seni suara, latihan vocal, seni drama, dll.)
4.     Bidang lainnya  (Pramuka, PMR, UKS, PKS, Koperasi Siswa, Wanagama, Karya Ilmiah dll.)

Manfaat kegiatan bagi peserta didik adalah sebagai berikut:
1.     Mengembangkan kemampuan berpikir, misalnya karya ilmiah remaja, penelitian dan sebagainya.
2.     Menjaga kesehatan fisik, misalnya sepak bola, bulutangkis, volley ball dan sebagainya
3.     Mengembangkan estetika, rasa keindahan dan keharmonisan, misalnya seni musik, seni suara, teater dan sebagainya.
4.     Mengembangkan sikap percaya diri, misalnya wanagama, pecinta alam dan sebagainya.
5.     Melatih berkomunikasi, misalnya latihan berpidato, berkhutbah, dan sebagainya.
6.     Mengembangkan rasa solidaritas antar teman, misalnya membentuk tim solid, kompak dalam berolah raga dan sebagainya.
7.     Melatih kepemimpinan, misalnya pramuka dan sebagainya.
8.     Mengakui keagungan Tuhan dengan mempelajari kitab suci dan sebagainya.

MENINGKATKAN PRESTASI DAN CITRA SEKOLAH
Ada manfaat lain secara khusus dari pelaksanaan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terprogram artinya ada perencanaan, pelaksanaan, pengawasan evaluasi dan tindak lanjut yang dapat menigkatkan prestasi dan citra sekolah. Contoh konkrit misalnya sekolah menjuarai bola volley tingkat provinsi, vocal grup tingkat kabupaten.




KOMUNIKASI EFEKTIF                                                          
( MINGGU: III JANUARI 2013 )
----------------------------------------------------

LAYANAN :  INFORMASI
BIDANG    :  SOSIAL

1. Pengertian
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari komunikasi yang kita lakukan. Komunikasi adalah penyampaian pesan sedemikian rupa sehingga diterima seperti yang diinginkan oleh si pengirim.
2. Komunikasi
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Komunikasi berlangsung efektif, bila sebuah pesan yang diformulasikan oleh si pengirim pesan (komunikator) ditafsirkan dengan benar oleh si penerima pesan (komunikan). Sebaliknya komunikasi berlansung tidak efektif, jika sebuah pesan yang diterima oleh si penerima pesan (komunikan) kacau (tidak sesuai dengan yang dimaksud di pengirim pesan).
Komunikasi yang tidak efektif disebabkan oleh :
- Adanya hambatan yang dari pengirim pesan (komunikator)
- si penerima pesan (komunikan) atau
- pesan (message) yang kacau yang disebabkan oleh penyimpangan-penyimpangan lingkungan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi
A. Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.
B. Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang;Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan dan kegelisahan.
C. Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan dari Anda, untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi dengan lawan bicara.
D. Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti pada proses komunikasi
Tips membangun komunikasi yang efektif
a. Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran.
b. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan
Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-kalimat yang merupakan teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar lebih fokus saat menyampaikannya.

c. Jangan berbicara terlalu lambat
Anda harus pandai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti. Ritme yang tepat dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering melakukan latihan/pengalaman orasi yang cukup.
d. Hindari gumaman yang terlalu sering
Sebisa mungkin minimalkan atau hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb. Hal ini juga akan mengurangi respek calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak menguasai materi pembicaraan.
e. Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, Anda harus tanggap membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara Anda benar-benar terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa.
Dengan mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda dapat bermokunikasi secara lebih efektif sekaligus melatih diri Anda menjadi pribadi yang efektif. Ingat keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.


WAWASAN KARIER                                                                                        ( MINGGU: IV JANUARI 2013 )
----------------------------------------------------------------

LAYANAN :  INFORMASI
BIDANG    :  KARIR

Membuat keputusan-keputusan tentang pekerjaan yang cocok bukanlah tugas yang ringan bagi remaja, lebih-lebih dalam masyarakat yang sudah begitu kompleks. Untuk itu perlu pengetahuan yang khusus tentang informasi pekerjaan, informasi pendidikan dan informasi jabatan. Dengan informasi tersebut para remaja dapat lebih selektif dalam memilih dan mempersiapkan pekerjaan yang sesuai dan cocok untuk potensi, bakat, minat dan cita-citannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pekerjaan
  
1.         Perbedaan jenis kelamin
            Pemilihan pekerjaan berbeda antara pria dan wanita. Kebudayaan di Indonesia menunjang satu pekerjaan untuk wanita yaitu sebagai istri dari anak-anak, sedangkan pria memegang peran sebagai penanggung jawab penanggung jawab ekonomi keluarga.
           
2.         Inteligensi dan bakat khusus.
            Inteligensi dan bakat dapat mempengaruhi pemilihan pekerjaan, karena inteligensi berhubungan dengan keberhasilan belajar atau pendidikan yang dapat diselesaikan seseorang. Oleh karena ituorang pandai akan lebih mempunyai kesempatan dalam memperoleh atau bersaing dalam pekerjaan.
           
3.         Minat.
            Minat atau hobby dapat mempengaruhi pemilihan pekerjaan.
           
4.         Kepribadian
            Kepribadian dapat mempengaruhi pemilihan pekerjaan
           
5.         Latar belakang keluarga dan status ekonomi
            Status sosial ekonomi keluarga akan mempengaruhi status sosial para remaja didalam masyarakat yang dapat mempengaruhi pemilihan pekerjaan.

Klasifikasikan jenis pekerjaan dibawah ini atas dasar pekerjaan : pemerintah swasta dan wiraswasta dengan membubuhkan tanda ceklist ( V )


No
Jenis Pekerjaan
Pemerintah
Swasta
Wiraswasta
1
 Pegawai Pemda (PNS)



2
 Pegawai Bank



3
 Pelawak



4
 Pilot



5
 Pedagang keliling



6
 Pegawai pabrik



7
 Montir



8
 Polisi



9
 Dokter



10
 Penguasaha






ORIENTASI DAN RENCANA KARIR       
( MINGGU: I , FEB. 2013 )
--------------------------------------------------


LAYANAN :  ORIENTASI / INFORMASI
BIDANG    :  KARIR

Secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan siswa setelah tamat dan lulus SMA/MA, ialah :
1. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi, yaitu ke perguruan tinggi
2. Memasuki kursus-kursus / pelatihan
3. Memasuki dunia kerja, yaitu bekerja
4. Memasuki kehidupan baru, yaitu berkeluarga
Dari keempat alternatif tersebut, anda diminta mengambil keputusan untuk memilihnya, pilihan pertama, maka ikuti instruksi untuk nomor 1, pilihan kedua, maka ikuti instruksi untuk nomor 2 dan pilihan ketiga, maka ukuti instruksi untuk nomor 3 serta pilihan keempat ikuti instruksi nomor 4. Silakan minta penjelasan ulang kepada Guru Pembimbing, jika masih belum jelas.

1. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi, yaitu ke perguruan tinggi
Merencanakan kelanjutan studi ke jenjang pendidikan tinggi, yaitu ke Perguruan Tinggi, diperlukan berbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangan tersebut adalah pengetahuan tentang informasi berbagai jenis studi di Perguruan Tinggi antara lain : Universitas, Institut, Sekolah Tinggi dan Akademi serta Politeknik yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda; Universitas sifatnya lebih umum atau general terdiri dari fakultas-fakultas atau jurusan-jurusan, Sekolah Tinggi memiliki kekhususan satu bidang keahlian yang terdiri

dari jurusan-jurusan, Akademi dan Politeknik memiliki kekhususan satu bidang keahlian atau jurusan. Perlunya memperoleh informasi jabatan dan aspirasi karier ini, agar dapat disesuaikan dengan potensi diri dan faktor penunjang dari lingkungan.
Untuk dapat memahami, mengerti dan mampu mengambil keputusan mengenai pilihan cita-cita / karier, secara bertahap kerjakanlah seluruh tugas yang ada baik secara individual maupun kelompok tanpa ada yang terlewatkan.

2. Memasuki kursus-kursus / pelatihan
Seandainya Anda memilih tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, ada alternatif lain yang dapat Anda pilih untuk meningkatkan life skill Anda dan dapat dijadikan sebagai modal untuk dapat kerja mandiri atau wiraswasta, yaitu dengan memasuki kursus-kursus keterampilan / pelatihan. Di Jakarta banyak sekali.
Kita temui lembaga-lembaga kursus ketrampilan / Balai Latihan Kerja (BLK) yang dapat Anda pilih sesuai dengan minat dan bakat yang Anda miliki. Seperti misalnya : kursus modeling, salon kecantikan, tata busana / menjahit, presenter, memasak / membuat kue, kursus elektronik, otomotif, komputer, mengelas, dll.

3. Memasuki dunia kerja, yaitu bekerja
Kerja merupakan kebutuhan manusia, seseorang bekerja karena adanya sesuatu yang hendak ia capai, dan orang berharap dengan bekerja melalui aktivitas tersebut akan membawa mereka kepada suatu keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber penghasilan dan juga suatu kesempatan mengembangkan diri untuk berbakti. Sebagai suatu kesempatan maka pekerjaan itu hendaknya tidak disia-siakan dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tidak semua siswa melanjutkan studi
dari jurusan-jurusan, Akademi dan Politeknik memiliki kekhususan satu bidang keahlian atau jurusan. Perlunya memperoleh informasi jabatan dan aspirasi karier ini, agar dapat disesuaikan dengan potensi diri dan faktor penunjang dari lingkungan.
Untuk dapat memahami, mengerti dan mampu mengambil keputusan mengenai pilihan cita-cita / karier, secara bertahap kerjakanlah seluruh tugas yang ada baik secara individual maupun kelompok tanpa ada yang terlewatkan.

2. Memasuki kursus-kursus / pelatihan
Seandainya Anda memilih tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, ada alternatif lain yang dapat Anda pilih untuk meningkatkan life skill Anda dan dapat dijadikan sebagai modal untuk dapat kerja mandiri atau wiraswasta, yaitu dengan memasuki kursus-kursus keterampilan / pelatihan. Di Jakarta banyak sekali.
Kita temui lembaga-lembaga kursus ketrampilan / Balai Latihan Kerja (BLK) yang dapat Anda pilih sesuai dengan minat dan bakat yang Anda miliki. Seperti misalnya : kursus modeling, salon kecantikan, tata busana / menjahit, presenter, memasak / membuat kue, kursus elektronik, otomotif, komputer, mengelas, dll.

3. Memasuki dunia kerja, yaitu bekerja
Kerja merupakan kebutuhan manusia, seseorang bekerja karena adanya sesuatu yang hendak ia capai, dan orang berharap dengan bekerja melalui aktivitas tersebut akan membawa mereka kepada suatu keadaan yang lebih baik dan memuaskan bagi dirinya. Pekerjaan adalah sumber penghasilan dan juga suatu kesempatan mengembangkan diri untuk berbakti. Sebagai suatu kesempatan maka pekerjaan itu hendaknya tidak disia-siakan dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tidak semua siswa melanjutkan studi
ke jenjang pendidikan tinggi, yaitu perguruan tinggi. Ada kalanya memilih memasuki dunia kerja, yaitu bekerja dikarenakan adanya berbagai alasan. Dalam modul ini (terlampir) terdapat berbagai macam jabatan dan karier sebagai bahan informasi.

4. Memasuki kehidupan baru, yaitu berkeluarga
Selepas SLTA langsung menikah ? Itu bukan pilihan yang bijaksana. Untuk memasuki kehidupan baru atau disebut “menikah” diperlukan kematangan emosi disamping kesiapan fisik dan ekonomi. Menikah terlalu dini, menyangkut banyak pihak, terutama terhadap pria dan wanita yang melangsungkan pernikahan dini tersebut. Masa depannya ditentukan oleh langkah dalam hidup ini hingga kadang tidak dapat mengerti mengapa hal ini sebaiknya dihindari.
Untuk mempersiapkan kematangan emosi disamping kesiapan fisik dan ekonomis perlu waktu bebrapa tahun kedepan, remaja diberikan kesempatan untuk mengenal kehidupan masyarakat orang dewasa dengan lebih luas akan lebih lebih matang dan dewasalah para remaja (pria maupun wanita) dalam memilih dan menggunakan nilai sebagai dasar dalam memilih teman hidup yang dapat bekerja sama sebagai team dalam memasuki kehidupan baru sebuah keluarga.















BELAJAR EFEKTIF                           
( MINGGU: II ,  FEB. 2013 )
------------------------------



LAYANAN :   INFORMASI
BIDANG    :   BELAJAR



Langkah Belajar Efektif
Belajar merupakan aktivitas rutin bagi mereka yang masih menyAndang status sebagai pelajar, meskipun sebenarnya belajar harus dilakukan sepanjang hayat oleh siapa saja.
Siapa pun tentu ingin sukses dalam belajar. Namun sudahkah cara belajar yang Anda gunakan selama ini efektif sekaligus menyenangkan? Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly Effective People memaparkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang efektif.

a.        Bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
b.       Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya. Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
c. Kerjakan dahulu mana yang penting. Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.
d. Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (Bukan situasi "win-win" lagi). "Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
e. Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu. Ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan gurumu, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai guru tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
f. Cari solusi yang lebih baik. Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
g. Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan. Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang

1. Waktu Belajar yang Efektif
Tiap orang pasti punya cara yang berbeda-beda untuk belajar. Ada yang sukanya hanya belajar kalau di sekolah saja, ada juga yang di sekolah tidak memperhatikan guru mengajar, jadi terpaksa di rumah belajar mati-matian. Situasi dan kondisi lingkungan sekitar kita juga turut menentukan waktu belajar yang tepat. Kalau rumah kita dekat dengan pabrik yang berisik di siang hari, berarti waktu yang baik untuk belajar adalah malam hari ketika sedang sepi. Tetapi kalau rumah dekat dengan tempat hiburan malam maka belajar pagi atau sore adalah waktu yang tepat digunakan untuk belajar. Waktu yang paling bagus untuk belajar lebih baik menyesuaikan dengan mood dan toleransi tubuh kita. Kalau kita jam 8 malam sudah terasa mengantuk sebaiknya belajar sore atau selepas maghrib. Kalau mood lagi tidak asyik sebaiknya jangan memaksakan untuk belajar karena belajarnya bisa sia-sia. Tapi jangan jadikan mood yang jelek sebagai alasan untuk tidak blajar. Belajar juga tidak harus di rumah sendirian tetapi bisa ikut bimbingan belajar atau belajar kelompok denganteman-teman. Belajar juga harus dibatasi waktunya, karena kita juga butuh hiburan. Usahakan istirahat belajar setelah satu atau dua jam untuk sekedar cari angin, makan cemilan, main gitar, nonton film kartun, ngobrol dengan teman atau keluarga, dsb.
Jadi waktu belajar memang tidak bisa ditentukan sama untuk semua orang karena banyak sekali faktor yang menentukan. Tetapi pada intinya jangan memporsir balajar sambil begadang karena hasilnya tidak akan maksimal dan cenderung memperlemah pertahanan tubuh kita sehingga akan mudah terserang berbagai penyakit.

2. Gaya Belajar Efektif
Setiap orang pasti mempunyai cara atau gaya belajar yang berbeda-beda. Banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Berikut menjelaskan tujuh gaya belajar yang mungkin beberapa diantaranya :

a. Belajar dengan kata-kata
     Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa, seperti bercerita dan membaca serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.
b. Belajar dengan pertanyaan
Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermian dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil akhir
c. Belajar dengan gambar
Ada sebagian orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkapgambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu.
d. Belajar dengan musik
Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya mendegarkan musik jazz, lalu tergeliik bagaimana lagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul.
e. Belajar dengan bergerak
Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga.
f. Belajar dengan bersosialisasi
Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.
g. Belajar dengan Kesendirian
Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi. Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya. Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa belajar secara mandiri.




CARA MENGATUR RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS      
(MINGGU:III ,FEB.2013 )
-------------------------------------------------------------------------------------


LAYANAN :   INFORMASI
BIDANG    :   BELAJAR


Ruang belajar yang nyaman, aman dan sehat (ergonomis) akan mempengaruhi semangat belajar. Ruang belajar yang ergonomis tidak harus memiliki ruang yang luas, akan tetapi bagaimana mengatur ruang belajar dan perlengkapan didalamnya sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada Anda pada waktu belajar.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengatur ruang belajar yang ergonomis yaitu :

1. Tempat Belajar.
Berusahalah menemukan tempat yang tenang dan bebas dari gangguan (suara telepon, TV, Radio, Video game, dan lain-lain). Pilihlah tempat yang bukan tempat kita melakukan hal lain.
Misalnya, kalau kita belajar di atas tempat tidur, kita akan mulai berpikir tentang tidur.

2. Pencahayaan
Sebagian dari Anda menyukai cahaya terang, sementara yang lain memilih cahaya yang lebih redup. Cahaya alami matahari adalah cahaya yang paling bagus untuk kita. Akan tetapi cahaya seperti apapun yang kita gunakan, haruslah cahaya yang memadai, agar mata kita tidak rusak apabila membaca atau bekerja. Lampu harus bersinar dari samping pundak kita dan tidak mengarah langsung ke bidang baca.

3. Tempat Duduk
Boleh meringkuk di sofa empuk ketika membaca berita. Akan tetapi, kita perlu berkonsentrasi. Oleh karena itu, cobalah duduk di kursi berpunggung di depan meja.

4. Alat Tulis
Banyak orang membuang waktu yang berharga untuk mecari alat tulis. Kamu bisa lebih efisien dalam memanfaatkan waktu. Siapkan alat tulis selengkap mungkin, seperti pensil, pulpen, karet penghapus, rautan pensil, penggaris dan pensil warna di mejamu. Letakkan barang-barang tersebut di dalam kotak pensl, kantong plastic, atau kotak bekas yang sudah tidak dipakai lagi. Dengan begitu, emosi dan semangatmu juga tidak terganggu karena lelah mencari alat tulis

5. Komputer
Jika kamu memiliki komputer di ruang belajar, tempatkan komputer tersebut dengan baik dan aman. Meletakan meja dan computer diusahakan berkesan tidak sempit, selain itu jangan sampai menghambat lalu lintas / perjalanan keluar-masuk ruang belajar

6. Tempat Menyimpan Tugas
Sebagian tugas dari sekolah bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk diselesaikan. Dalam merencanakan tugas berjangka panjang, pikirkan pula cara menata bahan-bahan yang kamu butuhkan untuk tugas tersebut. Mungkin kamu perlu tempat penyimpanan. Menempatkan semua perlengkapan dan bahan untuk tugasmu di satu tempat akan menolong kamu untuk lebih teratur.

7. Perpustakaan Kecil / Rujukan
Buatlah perpustakaan kecil yang berisi kamus, ensiklopedia, buku-buku pelajaran yang sudah lalu, biografi tokoh dan lain-lainnya. Tambahkan kalender, atlas dan rujukan lain yang kamu butuhkan. Koleksi tersebut akan memudahkanmu dalam belajar. Selain itu, dapat memotivasimu untuk menambah pengetahuan.

8. Papan Tempel (madding = majalah dinding)
Gunakan papan tempel (bisa dari gabus, karton atau triplek) untuk menempelkan kalender, catatan penting, maupun petunjuk untuk mengerjakan tugas khusus. Beri ruang untuk kartu pos, foto, bunga atau gambar favorit yang bisa menyemangatimu dalam belajar. Pusat belajarmu tidak harus membosankan, kan ?



BAGAIMANA MENGHILANGKAN KEMALASAN
(MINGGU:IV ,FEB.2013 )


LAYANAN :   INFORMASI
BIDANG    :   PRIBADI



A. BENTUK & SIFAT
Kemalasan ini termasuk kata yang paling tua dipakai manusia. Kita akrab dengan kata ini dari kecil sampai tua. Nah, kalau melihat praktek hidup dan teori-teori yang ada, bentuk dan sifat kemalasan itu bisa dijelaskan seperti di bawah ini:

1.    Kemalasan yang dipicu oleh perubahan faktor eksternal. Meminjam istilah yang dipakai Philip G. Zimbardo, Scott, Foresman (1979) dalam bukunya Psychology & Life, ini bisa disebut kemalasan yang bentuknya "state" (keadaan). Seorang pengusaha akan mendadak malas berusaha ketika uang hasil usahanya selama raib ditipu orang. Seorang pelajar / mahasiswa akan mendadak malas ketika dosen / guru kesayangannya tidak lagi diberi tugas mengajar materi kesayangan. Banyak orang yang tiba-tiba malas saat isi dompetnya kosong. Umumnya, kemalasan yang bentuknya "state" ini bersifat sementara (temporer).

2.    Kemalasan yang timbul akibat irama moo menyebutnya juga dengan istilah siklus kehidupan (life cycle). Kemalasan semacam ini umum dialami oleh hampir semua manusia. Orang yang paling giat pun terkadang menghadapi saat-saat yang membuatnya merasa malas.

3.    Kemalasan yang memang itu kita sendiri yang menciptakan. Kemalasan semacam ini bisa disebut "trait", bawaan. Bawaan di sini maksudnya kita yang menciptakan, kita yang memilih, kita sendiri yang menjadi penyebabnya. Kemalasan seperti ini sifatnya permanen, atau abadi. Selama kita tidak mengubahnya, selama itu pula kemalasan itu bertengger di dalam diri kita


B. APA YANG MEMBUAT KEMALASAN ITU ABADI ?

1.    Tidak memiliki sasaran hidup yang jelas. Sasaran ini bisa berbentuk: apa yang ingin kita lakukan, apa yang ingin kita raih, apa yang ingin kita miliki. Sasaran ini ada yang bersifat jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

2.    Filsafat hidup yang negatif. Ini misalnya saja: "Daripada sudah bekerja keras tetapi tidak kaya-kaya, mendingan kerja asal-asalan aja", "Ngapain sekolah rajin, toh sudah banyak sarjana yang nganggur", "Boro-boro cari rizki yang halal, yang haram aja susahnya minta ampun", dan lain-lain dan seterusnya.

3.    Terlalu banyak dan terlalu lama membiarkan pikiran atau perasaan negatif, misalnya: saya tidak mampu, saya tidak bisa, saya selalu minder, saya ragu-ragu,

4.    Tidak mau memilih yang positif. Untuk orang dewasa ,ini adalah kunci. Gagal bercinta, gagal usaha, gagal berkarir, dan lain-lain, memang itu semua bisa memicu kemalasan. Tetapi, seperti yang sudah kita singgung, kemasalan di situ sifatnya hanya sementara. Yang kerap membuatnya abadi adalah penolakan untuk segera bangkit. Jika kita menolak membangkitkan-diri, semua kemalasan sifatnya abadi. Jika kita tetap memilih menjadi pemalas, maka tidak ada kekuatan apapun yang bisa membuat kita menjadi tidak malas. Kalau kita sadar tanggung jawab kita sebagai pelajar / mahasiswa, rasanya tidak mungkin kita bisa menjadi pelajar yang malas. Kalau kita sadar tanggung jawab kita sebagai karyawan, rasanya tidak mungkin kita bisa menjadi karyawan yang malas. Dan seterusnya dan seterusnya. Kesadaran inilah yang memunculkan motivasi dan komitmen intrinsik (inisiatif dan tekad dari dalam).


5.    Kurang belajar menggunakan ledakan emosi. Marah, tidak puas, malu, takut, ingin dipuji, dan seterusnya itu adalah termasuk bentuk ledakan emosi. Ini bisa kita gunakan untuk mengusir kemalasan dan bisa pulakita gunakan untuk menambah kemalasan. Takut akan dimarahi orangtua kalau nilai kita jeblok dapat kita gunakan untuk memacu diri dalam belajar. Malu dikatakan orang pengangguran bisa kita gunakan untuk memperbanyak aktivitas. Tidak puas atas nasib kita pada hari ini dapat kita gunakan untuk mendorong perubahan.

C. Membangun Pondasi Personal
Kenapa perlu membangun fondasi personal? Seperti yang sudah kita singgung, penyebab dan pemicu kemalasan itu kalau dicari banyak (tak terhitung). Apalagi jika yang kita cari itu adalah sebab eksternal di luar diri kita. Meski demikian, yang akan menjadi kunci utama di sini adalah tetap diri kita. Inilah alasan kenapa kita perlu membangun fondasi itu.Fondasi personal adalah seperangkat dasar-dasar hidup yang kita gunakan sebagai landasan dalam melangkah. Dengan fondasi yang kuat ini diharapkan hidup kita tidak mudah goyah atau ambruk oleh hal-hal yang tidak kita inginkan. Apa yang diperlukan untuk membangun pondasi personal ini?

1.    Menjaga stabilitas. Agar stabilitasnya terjaga, maka harus digerakkan, dijalankan atau dinaiki. Bagaimana menstabilkan hidup? Membangun sasaran dan program.

2.    Perlu melakukan alignment. Pengertian dasarnya adalah upaya untuk meluruskan langkah agar tidak keluar dari track, rel, sasaran, target, tujuan, visi, misi dan seterusnya.

3.    Perlu memiliki personal-urgency. Urgency di sini desakan ke dalam atau semacam deadline yang kita buat sendiri untuk diri kita (personal-impose).

4.    Perlu pembelajaran yang terus menerus (continuous learning). Pembelajaran itu artinya memperbaiki diri dari apa yang kita lakukan.

5.    Membuka diri terhadap berbagai pencerahan atau sesuatu yang bisa meng-inspirasi, memotivasi, membersihkan kotoran batin dan menghidupkan pikiran. misalnya saja: membaca buku atau artikel, mendengarkan ceramah atau cerita orang, melihat kejadian, berwisata yang mendidik, dan lain-lain.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar