LAYANAN : PENGUASAAN KONTEN
BIDANG : SOSIAL
MINGGU I : MARET 2013
KEPEKAAN DIRI DAN SOSIAL
-------------------------------------------------
A. Hakikat Kepekaan
Manusia tumbuh dan berkembang di
sebuah lingkungan. Manusia pun tumbuh dengan rasa peka atau sensitivitas jiwa.
Bermula dari lingkungan yang lebih luas dan global. Kepekaan terhadap
lingkungan pun juga mengalami peningkatan. Seorang individu diasah dan ditempa
untuk mengenal nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina,
sikap-sikap yang membawa kepada keberhasilan atau pola perilaku yang
mengakibatkan kegagalan. Tumbuhnya kepekaan diri dan kepekaan sosial tersebut
selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang.
Bentuk kepekaan diri antar lain
peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan lain-lain.
Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa,
perilaku ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan. Observasilah ekspresi
orang ketika mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Misalnya : saat sedih,
girang, marah dan sebagainya.
Catatlah hal-hal
sekecil-kecilnya, meliputi :
- Gerakan
mata : tatapan, gerak pupil/bulatan hitam, arah pandangan, lirikan,
berkaca-kaca dan tetesan air mata.
- Gerakan
mulut/bibir : Senyum (tipis, sinis, lebar); pojok bibir (ke bawah, ke atas); gemetar,
dll.
- Isyarat
suara : datar, rendah, tinggi, berbisik, lantang, dan lain-lain.
- Isyarat tangan : bergerak-gerak,
gemetar, mengepal, menuding, menggigit jari, dll.
- Gerakan
badan : condong, mendekat, menjauh, jantung berdegup, dan lain-lain.
Latihan Kepekaan Diri terhadap Ekspresi
Wajah Orang
(1) Ekspresi Orang yang Marah –
Kesal
a.
Gerakan mata :
b.
Gerakan mulut Bibir :
c.
Isyarat suara :
d.
Isyarat tangan :
e. Gerakan badan :
(2) Ekspresi Orang sedih –
Menderita
a. Gerakan mata :
b. Gerakan mulut! Bibir :
c. Isyarat suara :
d.
Isyarat tangan :
e. Gerakan badan :
(2) Ekspresi Orang gembira – Bahagia
a. Gerakan
mata :
b. Gerakan
mulut! Bibir :
c. Isyarat
suara :
d. Isyarat
tangan :
e.
Gerakan badan :
Kepekaan diri akan menumbuhkan
jiwa yang responsif, empatik dan peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan
sekitarnya. Kepekaan jiwa dapat menjauhi sikap egois, mau menang sendiri atau
mementingkan diri sendiri. Bagaimana menurut Anda sikap terbaik menghadapi
ekspresi perasaan orang lain? Bagaimana tutur kata/ekspresi wajah/tindakan Anda
menanggapi perasaan orang-orang terdekat Anda?
KEPEKAAN TERHADAP PEMBERITAAN
----------------------------------------------------------
Berita di media massa itu dahsyat
pengaruhnya. Benar itu mudah tersebar secara luas, sehingga mempengaruhi
pikiran dan sikap jutaan pembaca/penerimanya. Inilah yang disebut bahwa berita
dapat membentuk opini publik. Bahayanya apabila berita itu menyangkut citra dan
martabat seseorang. Khususnya bila berita itu tidak benar, isu, gosip,
ditambah-tambah, dibelok-belokan, atau fitnah. Hal inilah yang sering
dikeluhkan bahwa pemberitaan dapat menghakimi atau “membunuh karakter” seorang
individu. Ini tidak adil dan kejam! Disamping itu, jurnalistik memang menganut
prinsip anomali, yakin sesuatu yang aneh, “sakit”, penyimpangan dan unik
dinilai sebagai daya tarik berita. Namun sayang, suatu berita dianggap
seolah-olah mewakili keadaan mayoritas pada umumnya. Oleh karena itu diperlukan
kepekaan hati, sikap kritis, dan bijak setiap menerima/mencerna setiap berita.
Cobalah menganalisis sebuah berita
di media massa yang sedang ramai diberitakan, kemudian bagaimana komentar dan
pendapat Anda!
MENCERMATI FENOMENA PERILAKU IKUT-IKUTAN
-------------------------------------------------------------------------------
Tidak semua hal yang diikuti dan
serempak dilakukan orang banyak adalah kebenaran! Tidak setiap perkara yang dianut
oleh mayoritas masyarakat itu, pasti suatu kebaikan. Sering kali suatu
kebenaran itu hanya diikuti dengan sebagian kecil masyarakat yaitu masyarakat
yang masih teguh memegang nilai-nilai/norma. Dan merekalah yang bakal sukses
dan memperoleh kebahagiaan sebenarnya.
Contoh 1 : Mayoritas masyarakat
barat menganut pergaulan bebas dengan segala dampaknya. Sehingga penyakit
HIV/AIDS merajalela. Pornografi dan pornoaksi menjadi kebiasaan banyak orang
tetapi gaya hidup ini sesat.
Contoh 2 : Budaya tidak merokok
sepertinya sedikit masyarakat yang mengikutinya sebagian kecil saja orang yang
tidak merokok atau instansi yang bebas asap rokok. Tapi bukankah sebenarnya
perilaku tidak merokok yang sehat?
Mengantisipasi perilaku
ikut-ikutan
1.
Carilah contoh lain bentuk-bentuk perilaku ikut-ikutan di kalangan masyarakat!
2.
Bagaimana pendapat Anda atas perilaku ikut-ikutan?
3.
Bagaimana akibat dan pengaruh perilaku ikut-ikutan terhadap kepribadian dan
kehidupan seseorang?
4.
Bagaimana cara dan kiat-kiat untuk menjauhi ikut-ikutan?
Siapa Mudah Terbawa Arus?
Untuk menyikapi perubahan/penemuan dimasyarakat, banyak orang yang
tidak mampu memilah dan memilih, akhirnya salah tingkah, asal meniru, hidup
terbawa arus dan hidup tanpa filter/tanpa prinsip yang teguh, lupa diri, tanpa
mengukur siapa dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar